Vice Versa



Kamu bukanlah kejutan sebenarnya, tapi merupakan sesuatu yang bisa membuat terkejut dalam keheningan maupun hiruk pikuk suasana yang ku alami, seperti malam yang sepi tanpa suara apapun di 4 x 5 meter ruang berantakan ini.

Sepi yang biasanya berbicara dan akrab bercanda denganku, kali ini membuatku harus menjadi sesak nafas beberapa waktu, denyut jantung seperti terpompa satu-satu dan iringan walking after you menjadikan waktu membeku.
Terkejut? sangat sekali malam ini dengan kosakata itu, padahal hanya selentingan namamu saja terdengar samar di indera pendengar.

Sepertinya ada yang mengambang dalam pikiran oleh keterkejutan, secangkir kopi dan kandungan nicotine dalam rokok mild, tumpukan buku-buku yang belum selesai terbaca, dua gitar bass yang membuat kapalan empat jari kanan dan kiri setia menunggu giliran untuk disentuh, ending film Agora yang tak memuaskan di banding The Tourist yang walau, endingnya dapat ku tebak, lalu akhirnya kamu yang hinggap di otak kananku. Apa ini hanya sebuah imaji melankolis saja? Sepertinya? Dan aku merasakan keterkejutan dikarenakan masih menyimpan rasa simpati padamu.

Ada masanya setiap orang mengenang keindahan yang dialami, memejamkan mata di pembaringan empuk sambil membawa pikiran yang telah berlalu ke beberapa waktu di belakang, berlari kejar-kejaran dengan sakit hati yang sebisa mungkin harus terhindar, menyisakan segenggam asa untuk dibawa ke waktu mendatang tanpa melupakan masa lalu yang mengikuti. Sebagian dari semua itu bisa mengejutkan. 

Cukuplah sekali bertanya dan menunggu jawaban, bukankah pengulangan pertanyaan itu pemborosan? terkecuali memang tak ingin di tanya dan untuk apa mengoreknya. 

Kita akan bertemu lagi kapan-kapan, mungkin di waktu matahari akan terbenam yang langitpun menyambutnya dengan mengubah warnanya menjadi jingga, mungkin juga di waktu malam penuh bintang atau malam gerimis dan kita berada di satu payung yang sama, barangkali di waktu indahnya pagi saat embun mulai menguap di Tepian atau saat makan siang di sebuah warung nasi padang yang menyediakan kopi aneh di lidahku. Kita akan jumpa lagi, untuk saat ini biarlah aku terkejut dengan segala manuver yang kamu lakukan itu, kita akan bahagia semua.

Cukup saat ini mendengar saja tanpa perlu banyak bertanya, mengetahuimu, dan juga ini hal yang paling penting untuk kamu ketahui setiap waktu : "aku di belakangmu" mengikuti segala kisah-kisah yang terjadi, mendoakan, memberi dukungan, merasakan bahagia dan keterkejutan. 

Mengetahuimu dalam keadaan baik-baik saja itu sudah bisa menerbitkan Matahari di langit timur Hatiku.

Mungkin karena aku percaya : "Kita dipertemukan untuk saling membuat kejutan."


if you walk out of me i'm walking after you....



Foto By : Muhamad Nasrun



Kindle, Wi-Fi, Graphite, 6" Display with New E Ink Pearl Technology - includes Special Offers & Sponsored ScreensaversFirefly: The Complete Series [Blu-ray]HDMI Cable 2M (6 Feet)

Comments