KITA

Sebenarnya ini bukan hanya sekedar kesederhanaan mengucap kata 'kita'.
Sebab, aku tahu bahwa 'kita' bukanlah sebuah tujuan yang paling utama untuk kita.

'kita' yang kita rasakan ternyata hanya seumuran kepompong yang pada akhirnya menjadi kupu dan terbang menantang bencana.
tapi yang membuat 'kita' yang dulu sama-sama mengucap kata kita ternyata hanya selentingan dari getir kepedihan yang tergigit. untuk kita.

'kita' yang kita ucapkan pada air mata, kesenangan dan kepedihan. ternyata mendapat giliran bahwasanya kita bukan apa-apa.


untuk 'kita'. kita yang di rencanakan bersama melalui satu kesempatan. 
kita yang di atur terpisah oleh satu kecenderungan penilaian dalam diri kita, untuk kita.

'kita' mengira, kitalah sang bijaksana. padahal kita sama-sama tak mampu menepis gamang untuk tahapan-tahapan pada kelanjutan kita.

'kita' punya rencana. tapi kita juga yang tak mampu melawan bencana.
Dan akhirnya, kita sama-sama telah merasakan dan mengajarkan arti cinta serta pendewasaan untuk kita.

'kita' : aku dan kamu. 
'kita' yang telah menjadi masing-masing kita.
'kita' yang mengetahui egoisme diri kita.
semoga akan ada pada masing-masing kita jalan kebahagiaan yang kita impikan untuk kita di masa datang.

'kita' sama-sama manusia. 
'kita' yang jauh akan sempurna.

                                                      *just inspired from the one

@abee_dee

Comments