ELEGI SANG MALAM

Aku duduk dimalam melingkari waktu dan cahaya,
Menjabat lirih semilir angin yang menggoyangkan daun,
Temaram sinar terasa asing karena gemeretak dahan pelam yang hampir patah,
Suatu sentuhan malam dengan rindu yang mendungu,

Disini bergumpal selimut malam,
Embun yang membisu dan beribu-ribu sejuk yang memeluk,
Dingin tak hanya angin, sunyi, tanpa ada bunyi.

Aku meragukannya, kadang-kadang, ia juga meragukan aku.
Sebuah cerita klasik yang menarik, pantas dijadikan sebuah lirik.
Lantunkanlah dengan suara mendayu,
Semerdu mungkin, selirih mungkin.

Dan disini, sedini mungkin biar aku yang tulis satu larik,
Rindu yang mendungu, rindu yang memburu.
Melintaslah : walau aku ragu, walau engkau ragu.
Biar menguak semua, satu kepalsuan metafora yang fardu.

@abee_dee



Comments