Mat Kodak Club Project (Episode Dua)

Vihara. KM 14. Bintan.
Seakan kau melihat mereka satu persatu, yang mengenali diri mereka sesungguhnya, yang berbicara lantang kepada Dunia. Isyaratmu seolah berkata. Dunia ini hanya sementara.


Bukit Sidodadi. Kijang. Bintan Timur.
Lalu bayanganku menggilas ilalang siang, pada bukit bumi yang tereksploitasi. Belum sembuh luka pada tanah subur yang mendekati hijau pohonku, menangisi selembar daun kering.


Pelabuhan Sribayintan. Kijang. Bintan Timur.
Jarak yang mengakrabi dan menyentak, berbagi alasan untuk pulang. Sebelum galau menutup mata menahan rindu yang berbisik, hentikan sejenak kayuh. Aku ingin berlabuh sebelum jauh.


Kolam Taman Kota Kijang. Bintan Timur.
Seketika kuselipkan tanya pada keheningan terdahulu, berbisik lirih pada keindahan saat ini. Kini tersibak hebat Air dari Bumi dan Langitku. Di Tepian segalanya kan kukenang, seperti MataMu yang menatap menyeluruh.


Patung-patung Di Vihara. KM 14. Bintan.
Menyentuh genangan sakral pada baris-baris orang suci, yang lekat menjadi panjang perjalanan para pencari. Ke waktu-waktu, ke cabang-cabang hidup yang menjadikan berbagai cerita.

Kedai Kopi Hawaii. Kijang.
Menyesap cita rasa yang tercipta untuk nafas dan pilihan, berbagi kisah yang menutup dan membuka mata. Dari secangkir kopi, bermacam ide telah lahir menjadi banyak kreasi.



Photo by  : Muhamad Nasrun
Narasi by  : Denny Hermawan

Comments

slometo said…
keren! Like this bgt dgn suasana nya... Damai!