Labirin



Sebut saja sekarang hatiku panas, mengeras pula, walau sudah dahulu, semenjak-semenjak itu.
Gerah mendengar ungkapan kalah, labirin, tak tembus lewat, 


Kapan hatimu pergi
Barangkali hatiku yang terbawa, tersesat di kebun duri, sangkut pada dahan daun beracun.


Ada pagi yang memanggil harap, ada siang yang memangkas jarak, ada malam yang tenggelam dalam keraguan.


Senja terlewat. Di sana tersembunyi rindu, dalam bentuk labirin tak berpintu.


*set us free

Kebahagiaan itu sederhana, tak perlu tanda tanya.




jam 10:58 Oktober 2011 

Comments