Lama-lama menjadi sebentar


Ketika Angin berhembus secara sempurna, pepohonan seolah terlihat angkuh, di jalan yang menukik itu terhampar rerumput bermandi kabut. 
Kupu-kupu pamer sayap, bunga-bunga membanggakan madu, ilalang goyang seolah bimbang meninggalkan pagi yang menjauh. Siang datang tapi keruh.

Tak tercatat luka tubuh kian banyak, waktu berdamai dengan bujuk dengan ajak, tapi, entah mengapa bumi seolah enggan berputar. 
Padahal telah hambar, lekuk-lekuk itu, kerling syahdu yang tertutup selimut pilu, pudar, bentukmu kian samar. Lama-lama menjadi sebentar.

Senja datang dihantar gerombolan awan kelabu, berputarnya waktu kian cepat lalu, di mata, di hati, disegalanya yang merupa tentang. 
Tentang yang datang, tentang yang pergi, tentang yang lepas, tentang yang bias. 
Aroma malam tercium harum, namun, gelapnya gelisah.

Hening lagi, hanya ngengat menemani senyap.
Waktu : "Sebentar-sebentar menjadi lama. Lama-lama menjadi sebentar.."


 Juni 2011

Foto by : Muhamad Nasrun


Tertarik dengan Iklan di bawah ini? Silahkan klik Gambar untuk info lebih lanjut.
Collected Poems 1943-2004Song of the Water Boatman and Other Pond Poems (Caldecott Honor Book, BCCB Blue Ribbon Nonfiction Book Award)Talking Like the Rain: A Read-to-Me Book of Poems


Comments