Selamat Malam



Setiap malam aku mengucapkan selamat malam kepadamu, selepas turun dari angkutan kota yang berjejalan penuh, pada langkah pertama menuruni pintu bus yang berjalan pelan, bersama hentakan kaki kiri yang menginjak bumi dan pada detik berikutnya tanganku merogoh saku celana mengambil ponsel.

Selamat malam. Barisan kalimat sapaan terkirim menuju angka-angka cantik, yang tak lain ialah nomer teleponmu. Terkadang diiringi debu yang merayap dalam kesenyapan, tak jarang didampingini gerimis yang mengiris perlahan demi selebat hujan, atau ditemani bayangan dipucuk mata memandang.

Selamat malam. Hanya sebaris pesan itu yang sanggup terkirim sambil aku berjalan pelan melewati gang sempit menuju pintu kamar kos sebelum akhirnya menerima balasan satu atau dua menit kemudian. 


Selamat malam. Setiap hari adegan ini terjadi, oleh pelaku yang sama, untuk penerima yang sudah biasa, seperti angin yang menyapu wajah bumi dari debu ditiap waktu ia berhembus, di jalan yang sama dan pada langkah yang sama.

Malam dengan ucapan selamat malam yang kembali terulang. Tertuju untukmu yang entah sedang duka atau senang.

Selamat malam. Itu balasannya, kata-kata yang sama seperti yang aku kirimkan untukmu, dan setelah itu. Tak ada kelanjutan dari dialog pesan singkat menuju tahap berikut. Hanya akan berulang lagi pada keesokan hari.

Mungkin pesan itu sebagai penanda. Bahwa aku dan kamu sedang baik-baik saja. Mengetahui keadaan masing-masing dari setiap kata lewat satu ucapan standart yang sering digunakan untuk basa-basi semata, sudah cukup memberi cahaya di dinding gelap hatiku.

Selamat malam. Tak ada kata-kata lain lagi setelahnya, sampai esok pagi, sampai aku bertemu denganmu di ruangan yang sama keesokan hari.

Puluhan kali sudah berlalu ritual seperti ini, atau telah menjadi tiga digit yang berarti ratusan kali. Yang menjadikannya stimulan berbeda dan mengalami semacam euforia ketika pesanmu sampai, perasaan lega tiada hingga merasuk dan menjalar ke seluruh tubuh, bahkan sampai keadaan di sekitar yang berupa udara-udara pun turut serta bersuka cita.

Selamat malam. Dua kata yang menandakan aku dan kamu baik-baik saja. 


juli 2011


Photo By :  Hengki Lee 


Tertarik dengan Iklan di bawah ini? Silahkan klik Gambar untuk info lebih lanjut.
Classic American Short Stories - Literary Touchstone ClassicThe Complete Short Stories of Ernest Hemingway: The Finca Vigia EditionThe Penguin Book of Modern British Short Stories


Comments