Satu Hari Untukmu

Pagi itu embun yang membasahi kelopak daun di bibir bumi,
ketika kau membuka mata,
sinar itu ada,
dan hamparan hari bagai taman bunga-bunga mawar,
daunnya segar, harumnya sejajar wangi tubuhmu,
lalu, dari bibirku, doaku menyambar tulus untukmu.

Siang itu sinar yang menyilau pada mata dunia,
langkah kakimu harapan,
burung-burung yang terbang mengitari awan,
cericitnya semangat yang mengudara,
dari hela nafasku, namamu terhembus satu-satu.

Senja itu langit yang berbuku-buku bersampul kemilau emas,
seperti senyum lelahmu yang tetap menawan,
angin menggugurkan daun-daun menuju tanah,
kupu-kupu yang mengiringi harimu, teman isyarat,
dari tunduk wajahku, asa meraut pelan,
mengucap : "selamat menjelang malam dan selalu sehat"

Malam itu gelap tanpa pengap dan kelip bintang,
kerikil yang terpijak di hari tadi, bukan perlambang kebimbangan,
kunang-kunang dan semburat lampu tubuhnya, bercahaya cita-cita,
dingin malam mengalun nada, sungguh, dari bibirku lagi-lagi mengucap doa,
teruntuk : hatimu, cahaya mata cinta, serpihan seuntai derita, kepingan tanpa balikan yang sama, abu rindu yang telah membeku. Esok, sungguh kuberharap segala yang baik menyertaimu.
"Selamat tidur peri"

~ coretan diatas jam duabelas malam ~


kijang, maret 2011

Comments

Unknown said…
dont cry... sometimes i cry so hard completed..
Denny Hermawan said…
sadiiiiiiip gokil lu bom...!!!!
Ady Xp said…
Satu Hari ma sapa ma tu eeee...

Popular posts from this blog

Request to

Another line Tepian

Cari Sendiri Pahlawanmu