Trend Batu Akik



Belakangan ini yang sedang marak adalah batu akik. Yah, yang namanya batu akik itu sudah ada dari zaman dulu, trendnya aja yang baru sekarang melejit. Jangan-jangan ini pengalihan isu politik sehingga para Bapak-Bapak dan Pemuda/Pemudi sedikit atau banyak jadi teralihkan. Bisa jadi memang iya, kan? Lihat saja Bapak-Bapak politikus itu, batunya gede-gede dijari tangannya. Hehehe..

Saya pribadi tak seberapa menyukai yang namanya batu akik apalagi politik, tapi saya hanya mencoba mengerti saja. Pernah suatu kali waktu lagi duduk ngopi-ngopi bareng teman-teman, mereka semua ngobrol-ngobrol batu akik, karena tak begitu tertarik, jadi saya nyeletuk “Biarkan batu yang menemukanku, ntar baru deh kupakai” Cieeee. Menemukanmu? Dengan cara apa? Ada yang melempar batu terus sembunyi di balik pohon atau tembok gitu waktu saya lewat? Atau pas lagi jalan-jalan terus tak sengaja ketendang batu, terus saya terperanjat “Ouw batu, krypton..." Kok ada disini? Jangan-jangan ada Clark Kent tadi lewat terus batunya jatuh.

Tapi memang, bebatuan itu indah-indah, warnanya, corak-coraknya, bentuknya, ada yang bulat, lonjong, segitiga, petak, segi lima, segi enam, love, love retak, love udah retak-retak (rupanya batunya disambung lagi karena pecah habis jatuh) Heuheuheu, dan namanya juga macam-macam, Bacan, zamrud, ruby, topas, junjung derajat, tapak jalak dll saya tak hapal dan mungkin tak bakalan ngerti kalau ada yang nunjukin batu ke saya terus bilang, ini batu ini, asli dari sini, harganya segini, saya mah pasti oke dan manggut-manggut aja, lah wong saya ndak paham atau kalau dia bilang ini batunya Iron man waktu dibuang dia ke laut terus gue ambil. Percaya.

Sebagai teman dari teman-teman yang mengikuti trend bebatuan, sedikit-sedikit saya agak mulai paham kenapa mereka menyukai jenis-jenis batu tersebut, alasannya macam-macam sih? Dan sebagai teman dari teman-teman yang menyukai batu, saya juga dikasi gift berupa batu akik dari mereka, langsung ada ikatannya (ring) lagi, tapi kebesaran, otomatis tidak saya pakai, lantas, tak lama berselang, jreeeeng…. Batu menemukanku. Halah.

Saya pakai cincin juga akhirnya, warna batunya hitam. Saya tak tahu juga ini namanya batu apa, katanya sih kecubung kopi, tapi yang jelas muat di jari manis kanan saya yang feminim ini, iya kenapa feminim? Karena memang jari-jari saya panjang-panjang dan langsing kaya cewek, beda dengan jari teman-teman saya yang gede-gede karena rajin olahraga jari. Olahraga apa tuh?

Sebelum-sebelumnya, jauh sebelum trend batu akik menyerang, saya memang suka pakai aksesoris, terutama gelang-gelangan, apalagi kalo (lagi-lagi) warnanya hitam. Kalau cincin, paling hanya ring-ring bulat stainless atau perak tanpa batu, kalung jenis rantai-rantai kecil, tapi itu dulu, bisa penuh tangan kalau pakai gelang, biasa anak band hehe. Kalo sekarang hanya sedikit saja aksesoris sebagai pemanis.

Sudah februari 2015 trend batu akik yang sudah ada dari zaman dulu itu masih booming, saya kurang tau dimulainya sejak kapan, seingat saya tiba-tiba teman-teman sudah ngobrolin batu, pasang foto profil batu, hunting-hunting batu, browsing batu, pergi ke tempat pemotong batu, pasang ring yang pas, terus lamar hehehhh.

Beberapa batu memang ada yang menarik perhatian saya, apalagi yang warnanya (lagi dan lagi) Hitam. Kalau jenis-jenisnya sih bisa macam-macam, yang penting warnanya hitam. Namanya juga selera, pasti tiap orang beda-beda. Kita kesampingkan dulu kesan mistisnya ya, hehehe soalnya hitam identik dengan kemisteriusan, sekali lagi, ini soal selera saja.

Bicara batu-batuan, ada juga yang tak lepas dari kesan mistis, mau percaya atau tidak itu hak setiap orang. Waullahhualam aja deh, karena saya tak membahas soal itu, karena yang lebih menyita perhatian adalah perilaku orang-orang yang mengikuti trend batu akik tersebut.

Misalnya di sebuah kedai kopi berkumpul, bicara-bicara tentang batu-batuan, terawang-terawang pakai hp senter, tes di touch screen Android/iPhone (bisa lho), dicelupkan ke air dan macam-macam lagi cara untuk testingnya. Dan bicara harganya juga sangat variatif, dari yang masih terjangkau dan sangat mahal sekali. Semua tergantung kepada saku para penikmatnya saja. Mau batu akik yang bersertifikat juga ada. Eh denger-denger batu akik yang mahal-mahal mau dikenakan pajak nih, entahlah.

Kalau di kedai kopi, bisnisnya pun langsung terjadi di tempat, seseorang bawa bebatuan, yang sudah jadi atau yang masih berupa bahan, diperlihatkan ke peminat, tertarik, deal, transaksi. Para pandai batu atau ahli batu atau yang punya keahlian memotong batu akik menjadi selebritis yang dicari-cari belakangan ini, yang dulunya stand gosok/pasang batu sepi cuma beberapa saja, kini antri sampai berhari-hari. Di media-media online juga banjir yang share, blog ol shop, web, facebook, twitter, path dan lain-lain ramai mendiskusikan dan berjualan. Benar-benar memang sedang meledak.

Tapi, semenjak batu akik booming, Handphone yang ada senternya sekarang juga booming lagi, banyak yang cari-cari, selain PLN masih sering mati, jelas gunanya, Handphone senter bisa untuk terawang-terawang batu akik. Hehehe. Wuiihh tembus guys. 

Jadi, sampai kapan trend batu akik ini booming, atau sekarang memang ia sedang muncul kepermukaan, disukai banyak orang, dibicarakan tiap hari, lalu kembali hilang memudar secara perlahan berganti dengan trend yang lain lagi dan suatu waktu akan kembali menjadi idola di waktu yang tak pernah kita tahu. Bukankah memang sperti itu. Karena batu akik memang sudah ada sejak dahulu. Dan, oh iya jangan terlalu banyak pakai cincin di jari tangan, apalagi yang gede-gede, nanti susah kalau mau makan nasi padang, push up atau ada yang mau cium tangan, bisa-bisa batu cincinnya kena jidat. Heuheuheu….


Foto diambil dari Display Picture seorang teman saya :))



Comments

Ayu Welirang said…
Iya nih, lagi ngetrend banget ya Bang.

Temen saya yang kerja jadi Ahli Geologi dan Batuan juga ketawa-ketawa. Katanya, "Ini sih batu bekas letusan blablabla. Kalau harganya bisa sampai puluhan juta, gue juga banyak di rumah."

Dan jadilah si teman saya ini ikut-ikutan bisnis batu akik dari hasil koleksi dia tiap mampir ke bekas letusan gunung. :))))
Denny Hermawan said…
Ayu Welirang : Hehehe iya Neng, lagi menusantara emang batu akik sekarang ini, wahwah tertarik bisnis atau make batu juga gak nih, Neng? :)))
Unknown said…
ah larungz kamu bisa aj....