JENDELA


Ini pemandangan dari dalam workshop. Halaman, rerumputan dan Rumah tua. Entah, saya juga kurang tahu persis sudah berapa lama rumah ini dibangun, pastinya sudah cukup lama. Yang terlihat dari gambar di atas hanya satu rumah saja apabila dilihat dari jendela workshop kami. Sebenarnya ini berupa sebuah komplek perumahan dari PT Aneka Tambang untuk para karyawannya. Di komplek ini berderet peninggalan rumah-rumah Antam yang masih belum dirobohkan. Setelah Antam menjadi Pasca Tambang, banyak perumahan untuk karyawan yang sudah menjadi puing-puing karena dirobohkan dan lahannya diserahkan ke pemerintah daerah setempat.


Sebelum pindah ke workshop belakang. Inilah pemandangan saya setiap hari. Jendela yang berhadapan langsung ke rerumputan dan sebuah rumah. Saya suka pemandangan dari jendela. Apapun yang terlihat. Meskipun itu dari jendela rumah, taksi, kereta ataupun bis. Saya bisa termenung melihatnya lama lama sembari memikirkan apa saja yang melintas di kepala. Saat gerimis atau hujan, kala panas atau mendung. Ah sayangnya tak ada musim salju di negara kita, hmmm kalau ada, sudah pasti indah tiada tara melihat tumpukan salju dari jendela sambil menyeruput bergelas-gelas kopi dan ditemani beberapa buku.

Bagi saya, jendela bisa memutar kenangan. Setidaknya ini hanya pendapat seorang saya yang menyukai view dari jendela. Waktu kecil saya sering lompat dari jendela, waktu SMA juga jendela sudah seperti sebuah akses bagi saya untuk masuk kelas, tidur lupa menutup jendela kamar, waktu ngekos dulu juga pesen makanan lewat jendela, ngeliat cewe cakep dari jendela, dll dsb.

Jendela juga sering dijadikan perumpamaan, mungkin lebih tepatnya kutipan, seperti "Buku adalah jendela dunia" "kegagalan, jendela kesuksesan" "Malas, jendela kegagalan" dan lain sebagainya. 

Ya, seperti yang kita ketahui fungsi dari jendela itu untuk apa. Untuk memulai segala sesuatu yang harus kita lihat terlebih dahulu dari sebuah celah kecil sebelum masuk ke bagian yang lebih besar. Untuk melihat siapa yang ada di luar sana sebelum membukakan pintu, dan sudah pasti untuk mendapatkn angin segar dari dalam tanpa harus keluar rumah.

Seperti sebuah perangkat komputer yang memiliki jendela untuk masuk ke setiap programnya. Jendela juga dimiliki oleh hati, untuk berhati-hati, untuk selalu tetap melihat, juga menjaga apa yang kita miliki dan berbagi sampai ke titik mana seseorang tersebut bisa benar-benar masuk ke dalamnya, atau barangkali ada yang hanya boleh melihatnya, namun hanya dari jendelanya saja.


Quote : 
Friends are like windows through which you see out into the world and back into yourself... If you don't have friends you see much less than you otherwise might.



***

Comments